STM 2003 - Peristiwa Pemberontakan Partai Komunis Indonesia
(PKI) pada 1965 silam
menjadi sejarah yang tidak akan pernah dilupakan oleh bangsa Indonesia.Dan pada
akhirnya gerakan yang hendak merubah idiologi Pancasila menjadi Komunis
tersebut berhasil ditumpas oleh Tentara Nasional Indonesia.
Peristiwa Operasi penumpasan kroni-kroni PKI ini terjadi dihampir
seluruh wilayah Indonesia tak terkecuali di Gunungkidul. Tidak sedikit lokasi di kabupaten paling timur DIY ini yang
menjadi saksi bisu pembrangusan antek-antek PKI. Sebut saja gua Grubug yang terletak di Dusun Jetis, Desa
Pacarejo, Semanu.
Di dalam gua vertikal ini puluhan tahun silam menjadi lokasi pembantaian
antek-antek PKI. Orang
–orang yang terkait dengan gerakan komunis tersebut dibunuh dan dilemparkan ke
dalam lubang raksasa yang memiliki kedalaman sekitar 100 meter tersebut. Meskipun
terjadi sekitar 48 tahun silam, tetapi cerita
pembantaian pengikut PKI
saat itu masih diingat oleh warga sekitar lokasi gua.
Yaitu Untung(70). Adalah warga yang rumahnya berada
di jalur menuju ke Gua
Grubug tersebut mengaku masih ingat betul bagaimana pengikut PKI dibunuh dan dibuang ke
dalam dasar gua. “Terdapat ratusan orang yang dibuang ke dalam gua, tetapi
warga tidak tahu berapa jumlah pastinya,”katanya saat ditemui seusai pulang dari ladang di
sekitar lokasi Gua Grubug,
Kata Ayah enam orang anak ini pembantaian pengikut PKI ini dilakukan pada malam
hari. Setelah operasi pemberantasan PKI dilaksanakan oleh
pemerintah dan orang-orang yang menjadi
pengikut partai berpaham komunis terus ditangkapi oleh pasukan TNI. Setelah
tertangkap orang-orang PKI
ini kemudian ada yang diasingkan dan ada yang dibunuh dengan cara dibuang ke
dalam gua atau sering disebut luweng ini.
Peristiwa pembantaian PKI ini hampir berlangsung
setiap malam. Orang yang akan dieksekusi diturunkan dari kendaraan di jalan
raya dan kemudian disuruh jalan kaki menuju ke bibir gua ini. Setelah sampai di
bibir gua maka satu persatu pengikut PKI langsung dieksekusi dan
mayatnya dibuang ke dalam gua.
Pada saat pembantaian warga yang tinggal di
sekitar lokasi gua tidak ada yang berani untuk keluar rumah. Warga hanya memilih
tinggal di dalam rumah hingga pembantaian selesai . “Kami juga tidak tahu
berapa yang dibuang dan siapa yang melakukannya. Ketika ada orang yang dibuang ke dalam gua kami tidak berani keluar rumah,”ungkapnya
dengan nada lirih.
Kejadian ini meskipun sudah puluhan tahun, Pak Untung mengaku sampai
saat ini masih trauma. Bahkan untuk bercerita kepada orang-orang luar.
Setelah era PKI berhasil ditumpas perlahan
kesereman Gua Grubung mulai pudar. Ratusan tulang belulang manusia yang pernah
dibuang ke dalam gua sudah dibersihkan oleh pemerintah sekitar tahun 1982
silam. Kemudian dari cerita yang beredar ada sekitar tiga truk tulang-belulang yang
berhasil diambil dari dalam gua. Saat ini Gua Grubug menjadi salah
satu obyek wisata minat khusus yang mulai ramai dikunjungi wisatawan.
Adi adalah salah seorang pemandu wisata susur Gua
Jomblang-Grubug, Adi mengungkapkan di dalam gua masih ada batu balok yang
digunakan untuk jalan para pekerja yang membersihkan tulang . Balok-balok batu
tersebut dipasang berjajar yang panjangnya mencapai ratusan meter.
“Balok batunya sudah ada sejak tahun 1982.Dan sekarang
digunakan untuk jalan wisatawan,”ucapnya beberapa waktu lalu.
Posting Komentar